Mohon bersabar...
5 Kebiasaan Buruk yang Dimiliki Pengangguran Bermental Lemah

5 Kebiasaan Buruk yang Dimiliki Pengangguran Bermental Lemah

Menjadi pengangguran bukanlah hal yang mudah, apalagi jika Anda termasuk dalam kategori pengangguran bermental lemah. Di saat yang lain berjuang mencari pekerjaan, mereka justru tenggelam dalam kebiasaan buruk yang bikin hidup makin nggak karuan. Alih-alih bangkit, mereka justru asyik dalam zona nyaman yang sebenarnya penuh jebakan. Penasaran apa saja kebiasaan buruk yang mereka miliki? Simak ulasan kocaknya berikut ini!

Kebiasaan pertama yang paling menonjol adalah menunda-nunda segala hal. Para pengangguran bermental lemah ini jago banget kalau urusan menunda. Mulai dari bangun tidur yang selalu molor, mandi yang direncanakan tapi nggak pernah terealisasi, hingga menunda mencari pekerjaan dengan alasan “nanti saja”. Setiap hari ada saja alasan baru, entah itu nunggu ilham datang, atau mungkin menunggu tanggal yang bagus untuk mulai berusaha. Pada akhirnya, hidup mereka lebih banyak diisi dengan menunggu yang tak berujung.

Kebiasaan buruk kedua adalah terlalu banyak merenung tanpa tindakan. Mereka ini tipe yang suka overthinking, memikirkan hal-hal yang bahkan belum tentu terjadi. Setiap malam sebelum tidur, mereka akan merenung tentang masa depan, tanpa menyadari bahwa merenung saja tidak akan membuat masa depan berubah. Akhirnya, waktu mereka habis untuk memikirkan skenario-skenario gagal yang bahkan belum mereka coba. Hasilnya? Nggak ada perubahan sama sekali!

Kebiasaan ketiga adalah terlalu sering mencari hiburan yang tidak produktif. Pengangguran bermental lemah biasanya lebih memilih melarikan diri ke dunia hiburan daripada menghadapi kenyataan. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam menonton drama, main game, atau stalking sosial media, sambil berharap pekerjaan impian tiba-tiba datang mengetuk pintu. Tapi, bukannya semakin produktif, mereka malah makin tenggelam dalam kebiasaan yang bikin malas beranjak.

Kebiasaan keempat dan kelima adalah mereka Paling jago mencari alasan dan selalu mengandalkan orang lain. Mereka punya seribu alasan untuk menghindari tanggung jawab, mulai dari “belum ada kesempatan”, “takdir belum berpihak”, hingga “aku butuh inspirasi dulu”. Dan ketika semua alasan gagal, mereka dengan cepat akan beralih meminta bantuan orang lain, entah itu teman, keluarga, atau bahkan tetangga. Mental lemah mereka seolah-olah diciptakan untuk selalu bergantung pada orang lain, sambil berharap keajaiban datang tanpa usaha.

Artikel ini tentunya hanya untuk lucu-lucuan saja dan tidak bermaksud menyudutkan siapa pun. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah, terutama untuk tidak terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan buruk yang hanya membawa kita semakin jauh dari tujuan hidup.

Bagikan berita ini:

5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments