Kisah Pengangguran Kreatif Pembuat Gerobak Tingkat Dewa
Hendra, seorang pengangguran yang tinggal di kampung kecil di pinggiran kota, selalu bermimpi menjadi sesuatu yang besar. Tapi bukan pengusaha besar atau artis terkenal, melainkan pembuat gerobak tingkat dewa! Meskipun terdengar absurd, Hendra sangat serius dengan impiannya. Dia merasa bahwa gerobak adalah karya seni yang dapat membawa perubahan besar dalam dunia kuliner, dan siapa tahu, mungkin juga dunia politik. Hari-harinya diisi dengan berbagai eksperimen untuk menciptakan gerobak-gerobak yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memancarkan aura kegagahan dan kemegahan yang hanya bisa disamai oleh para dewa.
Langkah pertama Hendra adalah membuat gerobak mie ayam yang sesuai dengan selera daerah masing-masing. Dia berpikir keras, “Apa ya, yang bikin gerobak ini beda dari yang lain?” Akhirnya, terciptalah ide untuk mewarnai gerobak sesuai dengan asal-usul penjualnya. Untuk penjual dari Jawa Barat, Hendra menciptakan gerobak berwarna hijau. “Hijau itu kan segar, sejuk, cocok buat yang dari Jawa Barat yang terkenal dengan alamnya yang asri,” katanya dengan penuh keyakinan. Namun, tak berhenti di situ, Hendra juga melengkapinya dengan gambar daun-daun dan hiasan angin segar, seolah-olah mie ayam yang dijual bisa membawa angin segar pegunungan.
Selanjutnya, untuk penjual dari Jawa Tengah, Hendra membuat gerobak dengan kombinasi warna biru dan coklat. “Biru itu laut, coklat itu tanah, jadi ada unsur air dan bumi, kesatuan alam semesta! Cocok untuk Jawa Tengah yang terkenal dengan tradisinya yang kuat!” Hendra begitu semangat, sampai-sampai ia mulai berdiskusi dengan teman-temannya tentang filosofi warna. Padahal, teman-temannya hanya ingin makan mie ayam tanpa harus mendalami arti warna gerobak yang mengusik jiwa.
Namun, Hendra tidak berhenti pada dua gerobak saja. Dia pun mulai menerima pesanan dari siapa saja yang ingin memiliki gerobak impian mereka sendiri. Ada yang meminta gerobak dengan tema luar angkasa, dengan cat hitam pekat dan lampu-lampu neon yang menyala-nyala seperti bintang. Ada juga yang minta gerobak dengan tema kerajaan, dihiasi ornamen-ornamen emas dan perak, sehingga ketika gerobak itu lewat, semua orang bisa merasakan bahwa ini bukan gerobak biasa, tapi gerobak tingkat dewa!
Walaupun banyak yang tertawa dan menganggap ide Hendra terlalu aneh, namun dia tidak peduli. Dengan tekad bulat, Hendra terus berkarya. Dan siapa sangka, gerobak-gerobaknya menjadi viral! Orang-orang datang dari berbagai daerah hanya untuk melihat gerobak unik buatan Hendra. Penjual mie ayam jadi kebanjiran pembeli, bukan hanya karena mie-nya enak, tapi juga karena mereka ingin berfoto dengan gerobak dewa. Hendra, si pengangguran yang dulu diremehkan, kini menjadi ikon gerobak nasional. Dia berhasil membuktikan bahwa dengan kreativitas dan keyakinan yang kuat, bahkan impian yang paling absurd pun bisa menjadi kenyataan.
Bagikan berita ini: