Pagi Cerah, Kopi Mantap, Mario Teguh, dan Pengangguran
Pagi itu, si Wanto, sang pengangguran paling optimis se-RT, bangun dengan semangat membara. Bukan karena dapet panggilan kerja, tapi karena stok kopi di rumah masih ada! Pagi-pagi gini, dia duduk manis di teras rumahnya yang sederhana, sambil menikmati secangkir kopi hitam. Rasanya, dunia yang keras ini mendadak jadi lembut kayak marshmallow. Tangan kirinya asyik menggulung rokok kretek, sementara telinga kanannya terpasang earphone yang lagi muterin lagu “Teman Tapi Mesra” yang dinyanyikan oleh Mulan Jameela. Liat nih, Wanto udah kayak petinju siap tanding, padahal tanding lawan realita kehidupan yang keras.
Mario Teguh: Motivator Keren, Teman Setia Pengangguran
Di sela-sela ngudud dan nyruput kopi, Wanto sambil dengerin suara emas Mario Teguh yang nyelip di antara lagu rock 90-an. “Anak muda yang gagal, adalah anak muda yang tidak mencoba.” Wanto langsung semangat, “Ini gue banget! Bukan gagal, cuma lagi break bentar aja dari dunia kerja!” pikirnya sambil ngelap keringat di kening yang padahal gak ada. Mario Teguh ini emang bikin Wanto ngerasa ada harapan baru tiap harinya, walau sebenarnya gak ada yang baru selain baju tidur yang belum diganti tiga hari.
Cita-cita dan Kopi: Kombinasi yang Bikin Kuat Nganggur
Kopi habis, motivasi dapet, Wanto ngerasa hari ini harus beda dari yang kemarin. Biasanya, setelah kopi abis, dia tidur lagi. Tapi kali ini, Wanto mutusin untuk bikin rencana besar. “Gue mau sukses!” ucapnya tegas sambil mencorat-coret kertas kosong, bikin mind map. Di tengah mind map itu, Wanto tulis gede-gede: “SUKSES.” Sayangnya, cabang-cabang dari kata sukses itu mentok di kata-kata seperti “Bangun pagi,” “Ngopi,” dan “Nonton TV.” Tapi yaudahlah, namanya juga proses, pikir Wanto sambil ngelirik jam yang udah nunjukin pukul 10 pagi.
Bersahabat dengan Pengangguran: Skill yang Harus Dimiliki
Biarpun statusnya masih pengangguran, Wanto gak merasa kesepian. Banyak temen-temen seperjuangan yang sering ngumpul buat diskusi—ya, diskusi siapa yang bakal traktir kopi hari ini. Mereka adalah gank pengangguran solid yang namanya “Pencari Cahaya.” Cahaya di sini bukan berarti pencerahan spiritual, tapi cahaya Wi-Fi gratisan yang bisa mereka tangkap di warung sebelah. Diskusi mereka kadang lebih dalem dari skripsi mahasiswa, ngomongin gimana caranya sukses tanpa usaha keras. Karena, buat mereka, usaha keras adalah pilihan terakhir.
Mimpi di Siang Bolong: Rencana Masa Depan
Setelah diskusi panjang lebar, Wanto dan gank-nya mulai ngelantur soal masa depan. “Gue bakal jadi bos startup,” kata Wanto sambil nyender ke tembok. “Startup apaan?” tanya si Bejo, salah satu member gank yang paling bijak. “Belum tau, pokoknya yang penting keren!” jawab Wanto dengan yakin. Motivasi Mario Teguh emang bikin Wanto berani bermimpi setinggi langit, walaupun dia sendiri gak tau gimana caranya nyampe ke sana.
Kopi, Mario Teguh, dan Harapan
Wanto sadar, hidup ini keras. Tapi dia juga tau, selama masih ada kopi, musik semangat, dan motivasi dari Mario Teguh, dia bisa ngehadapin apapun. “Yang penting kan usaha, Bro! Suatu saat, usaha gue pasti berhasil,” ucap Wanto sambil senyum-senyum sendiri. Sambil jalan ke dapur buat bikin kopi ronde kedua, Wanto ngerasa hari ini dia udah lebih baik daripada kemarin. Walaupun masih pengangguran, dia udah punya bekal penting: harapan dan optimisme yang dibungkus dalam segelas kopi hangat.
Pengangguran yang Penuh Gairah
Dengan kopi sebagai teman setia, musik rock sebagai pengiring, dan Channel YouTube Mario Teguh sebagai pelatih pribadi, Wanto yakin dia bisa menaklukkan dunia. Pengangguran bukan akhir dari segalanya, Bro. Ini cuma masa-masa latihan sebelum jadi pemenang sejati. Karena, seperti yang Mario Teguh sering bilang, “Sahabatku yang super… Hidup itu pilihan. Pilihlah untuk terus berusaha, meski jalannya berliku.” Dan itulah yang Wanto lakukan, terus berusaha, walaupun jalannya masih belum jelas ke mana. Tapi gak apa-apa, yang penting jalan terus!
Bagikan berita ini: