Kreatifnya HUT Kemerdekaan RI Ala Pengangguran
Siapa bilang pengangguran tidak bisa produktif? Menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 di tahun 2024 ini, para pengangguran di sebuah kampung berkumpul untuk mempersiapkan perayaan dengan cara mereka sendiri. Tanpa anggaran besar, mereka memutuskan untuk membuat dekorasi dari barang-barang bekas. Plastik bekas menjadi hiasan warna-warni, dan ban bekas dicat menjadi pot bunga. “Kreativitas kita tidak terbatas, kecuali oleh kantong kita,” kata salah satu pengangguran sambil tertawa.
Lomba Unik Ala Pengangguran
Dalam semangat kemerdekaan, para pengangguran ini juga mengadakan lomba-lomba unik. Ada lomba balap karung dengan pakaian kerja formal yang sudah tidak terpakai, dan lomba makan kerupuk yang digantung lebih rendah dari biasanya karena tali gantungannya dibuat dari tali jemuran bekas. “Lomba ini mengajarkan kita untuk merendah,” ujar salah satu peserta dengan senyum lebar, sambil berusaha menggigit kerupuk yang hampir menyentuh tanah.
Upacara Bendera Gaya Pengangguran
Upacara bendera pun tak kalah seru. Tanpa seragam resmi, para pengangguran mengenakan pakaian sehari-hari dengan tema merah putih. Ada yang memakai baju tidur merah dan celana pendek putih, ada pula yang memanfaatkan taplak meja berwarna merah sebagai selendang. “Inilah fashion parade ala kita,” ujar seorang pengangguran yang bangga dengan kostum kreatifnya. Meski sederhana, semangat patriotisme mereka tak kalah tinggi.
Pidato Kemerdekaan yang Mengocok Perut
Pidato kemerdekaan juga jadi momen yang ditunggu-tunggu. Ketua pengangguran yang dipilih secara aklamasi, memberikan pidato dengan gaya stand-up comedy. “Kita mungkin pengangguran, tapi semangat kita tidak pernah mogok,” katanya. Ia mengajak semua orang untuk tertawa dan tetap optimis meski dalam kondisi sulit. “Merdeka itu, ketika kita bisa tertawa bersama meski dompet kita kosong,” lanjutnya, disambut gelak tawa hadirin.
Penutupan dengan Gotong Royong
Perayaan ditutup dengan gotong royong membersihkan lingkungan, khususnya selokan alias got. Para pengangguran ini membuktikan bahwa meski tidak punya pekerjaan tetap, mereka tetap bisa berkontribusi untuk masyarakat. Dengan sapu dan pengki seadanya, mereka membersihkan jalan dan taman. “Mungkin kita tidak punya banyak uang, tapi kita punya banyak waktu dan tenaga,” kata salah satu pengangguran sambil tersenyum lebar. Begitulah, HUT Kemerdekaan dirayakan dengan penuh keceriaan dan kebersamaan, bahkan oleh mereka yang sedang tidak bekerja.
Bagikan berita ini: