Tawa dan Harapan Ketika Pengangguran Mendaftar Kartu Prakerja
Gelombang 71 Kartu Prakerja tiba, dan para pengangguran di seluruh kota dan desa bersiap-siap untuk mendaftar. Kegembiraan dan antusiasme mereka tak terelakkan, seolah-olah mereka sedang mempersiapkan diri untuk konser bintang pop. “Aku bahkan mengatur alarm lima kali agar tidak ketinggalan momen penting ini,” kata Arif (40), seorang pengangguran paruh baya sambil tertawa cekikikan. Siapa sangka, mendaftar Kartu Prakerja bisa lebih menegangkan daripada menunggu pengumuman kelulusan sekolah!
Strategi Pendaftaran Unik
Para pengangguran ini juga punya strategi unik untuk memastikan mereka bisa mendaftar dengan sukses. Ada yang menyiapkan laptop, tablet, dan ponsel secara bersamaan, lengkap dengan jaringan internet cadangan. “Kalau yang satu ngadat, masih ada tiga perangkat lagi,” ujar salah satu pengangguran dengan penuh keyakinan. Mereka bahkan membuat grup WhatsApp khusus untuk berbagi tips dan trik mendaftar. “Ini seperti main game online, kita butuh strategi dan kerja tim,” tambahnya.
Komedi di Tengah Kesibukan
Proses pendaftaran Kartu Prakerja tak lepas dari momen-momen lucu. Bandi (35), salah satu pengangguran mencoba mendaftar sambil menggendong bayi yang terus menangis. “Tolong doakan bayi ini berhenti menangis, karena dia akan jadi saksi perjuangan ayahnya,” tulisnya di status Facebook, yang langsung disambut dengan ratusan komentar dukungan dan tawa. Di tempat lain, seorang pengangguran tertangkap basah mendaftar saat rapat online bersama teman-temannya. “Ini rapat kerja atau rapat prakerja?” canda temannya.
Kegagalan yang Menggelitik
Tentu saja, tidak semua pengangguran berhasil mendaftar pada percobaan pertama. Ada yang terjebak di halaman verifikasi, ada yang terlempar keluar dari situs karena terlalu banyak yang mengakses, ada juga yang kehabisan kuota saat di tengah proses pendaftaran. “Aku merasa seperti sedang mendaftar lotere, bukan kartu prakerja,” keluh Candra (25), seorang pengangguran yang masih bisa tersenyum meski gagal mendaftar. Meski demikian, mereka tak menyerah dan terus mencoba. “Pengangguran sejati tidak pernah menyerah, kecuali jaringan internetnya putus,” kata yang lain.
Harapan di Tengah Humor
Di balik semua canda tawa, ada harapan besar di hati para pengangguran ini. Mereka berharap Kartu Prakerja bisa membuka peluang baru dan memberikan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan. “Mungkin kita belum beruntung sekarang, tapi siapa tahu gelombang 71 ini adalah keberuntungan kita,” ujar seorang pengangguran dengan optimisme. Meski banyak kendala dan kesulitan, mereka tetap bersemangat dan saling mendukung. Begitulah, di tengah tantangan, humor dan harapan selalu menemukan cara untuk bersinar.
Pengangguran, never give up!
Bagikan berita ini: