Mohon bersabar...
Disumpah Pocong, Pengangguran Ini Buktikan Kaya Karena Kerja Keras, Bukan Pesugihan

Disumpah Pocong, Pengangguran Ini Buktikan Kaya Karena Kerja

Di kampung Sukamundur, hidup seorang pengangguran bernama Joko yang tiba-tiba menjadi pusat gosip panas. Bayangkan, Joko yang dikenal suka tidur siang dan nongkrong di pos ronda, mendadak kaya raya. Rumahnya direnovasi, motor bututnya diganti dengan mobil baru, bahkan warung tetangga sering kedatangan Joko untuk belanja besar-besaran. Tetangga pun mulai curiga, “Ini nggak mungkin, pasti dia pakai pesugihan!” kata Bu RT sambil menggelengkan kepala. Tanpa basa-basi, tetangga kampung mengadakan rapat dadakan dan sepakat untuk menantang Joko sumpah pocong.

Hari yang dinanti pun tiba. Warga berkumpul di balai desa, membawa Joko yang tampak santai sambil sesekali menguap. “Waduh, kok pada serius begini? Mau ada syuting film horor ya?” celetuk Joko, yang membuat suasana sedikit mencair. Namun, warga tetap serius, terutama Imron, Pak RT yang berperan sebagai ‘hakim’ dalam prosesi sumpah pocong ini. “Joko, kalau memang kamu nggak pakai pesugihan, ayo sumpah pocong di depan warga!” tantang Pak RT dengan suara berwibawa, sambil menunjuk kain kafan yang sudah disiapkan.

Joko, yang bingung kenapa dia dituduh pakai pesugihan, hanya bisa menggaruk kepala. “Lho, kenapa saya dituduh pesugihan? Saya kan kaya karena kerja keras, bukan karena pelihara tuyul,” ujar Joko santai. Warga pun heran, “Kerja keras gimana? Kamu aja tiap hari keliatan ngopi di warung sama main catur di pos ronda,” tukas Pak RT yang sudah kesal. Joko lalu mulai bercerita, “Lho, kalian nggak tahu aja. Pas kalian tidur, saya jualan online sampai subuh. Pas kalian di sawah, saya ngurusin toko online. Makanya nggak pernah kelihatan kerja, soalnya kerjaan saya di dunia maya!”

Warga yang tadinya yakin bahwa Joko punya tuyul, mulai ragu. Pak RT, yang sudah memegang kain kafan di tangan, tiba-tiba terdiam. “Jadi, kamu kaya karena kerja online?” tanyanya sambil mengerutkan dahi. Joko pun mengangguk. “Iya, Pak RT. Saya ini reseller sukses. Saya jualan dari rumah, nggak perlu keluar. Makanya kalian kira saya nganggur. Kalau mau, saya bisa ngajarin gimana caranya biar sukses juga!” kata Joko dengan nyengir lebar. Warga yang tadinya penuh kecurigaan, langsung tertawa canggung. Ternyata, si pengangguran ini justru lebih canggih dari mereka!

Akhirnya, sumpah pocong dibatalkan dan warga pun pulang dengan perasaan campur aduk antara malu dan lega. Pak RT yang tadi sempat jadi ‘hakim’ meminta maaf sambil menepuk-nepuk bahu Joko. “Maaf, Jok. Kita nggak nyangka, kirain kamu pesugihan. Ternyata kamu malah sukses lewat kerja keras,” ucapnya sambil tersenyum. Joko hanya tertawa kecil. “Gak apa-apa, Pak. Yang penting sekarang semua tahu. Mungkin lain kali kita bisa adakan seminar bisnis online di kampung ini, daripada sumpah pocong,” katanya dengan nada bercanda. Sejak hari itu, Joko tak lagi dipanggil pengangguran, melainkan ‘juragan online’ oleh tetangga-tetangganya.

Bagikan berita ini:

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments