Keberuntungan Pengangguran dengan Menghitung Suara Tokek
Di sebuah kampung kecil, hiduplah seorang pengangguran bernama Yayan. Setiap hari, dia menghabiskan waktu dengan duduk di teras rumah sambil menatap langit dan mendengarkan suara alam. Namun, ada satu suara yang selalu menarik perhatiannya: suara tokek. Yayan mulai berpikir, “Mungkin ini adalah pertanda alam yang bisa membantuku menghitung keberuntunganku!” Dengan semangat, Yayan memutuskan untuk menggunakan suara tokek sebagai alat prediksi keberuntungannya.
Setiap kali Yayan mendengar tokek berbunyi, “tekkeek..tekkeeek…” dia mulai menghitung jumlah berapa kali tokek bersuara. Menurut teori matematikanya yang tidak pernah diajarkan di sekolah manapun, jika tokek berbunyi 3 kali, itu berarti dia akan mendapatkan rezeki nomplok. Jika tokek berbunyi 7 kali, itu tanda bahwa cinta sejatinya sedang mendekat. Tapi, jika tokek berbunyi lebih dari 10 kali, Yayan harus segera mencari perlindungan karena menurutnya, itu adalah tanda bencana akan datang.
Suatu hari, Yayan mendengar suara tokek yang begitu ramai. “Wah, tokeknya sudah berbunyi 8 kali!” seru Yayan penuh antusias. Dia bergegas berdandan rapi, menyisir rambutnya dengan teliti, dan memakai baju terbaiknya. “Ini pasti hari keberuntunganku!” pikir Yayan . Dia pun pergi ke warung sebelah untuk membeli kopi dengan harapan bisa bertemu cinta sejatinya. Namun, yang dia temui di sana hanyalah Mbok Minah yang sedang mengunyah sirih.
Keesokan harinya, Yayan mendengar tokek berbunyi hanya sekali. Dengan sedih, dia berpikir bahwa hari itu tidak akan ada keberuntungan. Namun, ternyata hari itu tetangganya memberikan kue apem yang lezat. Yayan pun tersenyum sambil menggaruk kepala, “Mungkin tokek juga bisa salah hitung,” katanya sambil tertawa kecil.
Sejak hari itu, Yayan menyadari bahwa keberuntungan tidak bisa diukur hanya dengan suara tokek. Namun, dia tetap setia mendengarkan tokek setiap hari, bukan untuk menghitung keberuntungan, tetapi untuk menikmati momen-momen kecil yang membuatnya tertawa dan merasa hidup lebih berwarna. Toh, siapa lagi yang bisa membuat matematika semenarik dan semenggelikan ini selain tokek kesayangan Yayan?
Bagikan berita ini: