Di sudut kota yang ramai, terdapat seorang pengangguran bernama Roni yang memiliki impian besar untuk memulai bisnis warung makan ala Madura yang buka 24 jam. Dengan semangat yang membara, Roni mulai merancang rencana bisnisnya yang penuh inovasi dan keunikan, meskipun sebenarnya ia belum pernah memasak sama sekali selama hidupnya.

Roni dengan penuh percaya diri membayangkan dirinya sebagai pemilik warung makan yang sukses, dengan menu andalan berupa nasi campur khas Madura dan sate ayam yang dibalut dengan bumbu pedas nan lezat. Namun, masalah muncul ketika Roni menyadari bahwa ia tidak tahu resep masakan Madura sama sekali. Untungnya, tetangganya yang baik hati, Mbah Slamet, bersedia membantu Roni dengan memberikan beberapa tips memasak ala Madura.

Dengan semangat dan bantuan dari Mbah Slamet, Roni pun mulai beraksi di dapur dengan penuh antusiasme. Namun, adegan kocak tak terelakkan saat Roni sibuk mencoba menggoreng ayam sambil sesekali melompat-lompat karena minyak panas yang tumpah. Tetapi, kekacauan tersebut justru membuat Roni semakin termotivasi untuk belajar memasak dengan baik demi mewujudkan impian bisnisnya.

Ketika warung makan ala Madura 24 jam milik Roni akhirnya dibuka, para tetangga yang penasaran segera datang untuk mencicipi menu-menu unik yang ditawarkan. Meskipun ada sedikit kesalahan dalam penyajian, seperti sate ayam yang agak gosong dan nasi campur yang terlalu asin, namun semua itu tak mengurangi semangat Roni. Ia tetap bersyukur atas dukungan dan respons positif yang diterima dari para pelanggan, serta bersiap untuk terus belajar dan berkembang dalam bisnis kuliner yang baru saja ia mulai.