Suatu hari, di sebuah kos-kosan yang penuh drama dan keajaiban, Rudi, sang penghuni setia yang juga dikenal sebagai pengangguran sejati, nemuin satu hal yang bikin dia mikir keras. Di sudut kamar, seekor kucing berbulu oren—si Leo, lagi tiduran santai sambil ngebayangin ikan goreng mungkin. Rudi ngeliat Leo terus-menerus, dan tiba-tiba, “Hah? Ini kucing kok nggak ngapa-ngapain, kerjanya cuma makan, tidur, dan ngejar bayangannya sendiri. Wah, jangan-jangan Leo juga pengangguran kayak gue?”

Dari situ, Rudi mulai observasi Leo lebih dalam, kayak ilmuwan yang lagi nulis jurnal penting. Setiap gerakan Leo dia analisis, mulai dari gimana Leo ngegulung di atas kasur sampai gimana dia ngendus-ngendus udara. “Leo ini kayaknya punya profesi tersembunyi deh. Tapi apa ya? Cuma ngemeng nggak jelas sambil ngeong-ngeong doang? Ini mah jelas tanda-tanda pengangguran!” batin Rudi dengan penuh semangat detektif.

Semakin lama, semakin jelas kalau Leo punya gaya hidup yang mirip banget sama Rudi. Bangun siang, ngemil, trus tidur lagi. Tapi, ada satu hal yang ngebedain mereka: Leo nggak pernah pusing soal hidup. “Coba ya, kalau gue bisa hidup kayak Leo, nggak mikir duit, nggak mikir kerjaan, pasti hidup gue bahagia banget,” kata Rudi sambil melirik Leo yang lagi asik meluruskan kumisnya.

Rudi pun mulai berdiskusi dengan Leo, ya walau si Leo cuma ngerespon dengan ngedipin mata malasnya. “Leo, gue heran deh, kenapa lo bisa tenang banget ya jadi pengangguran? Apa rahasianya?” tanya Rudi. Leo, dengan santainya, cuma mengeong pendek dan balik ngelanjutin tidur. Rudi langsung paham, “Oh, jadi rahasianya adalah: jangan terlalu dipikirin, nikmatin aja!”

Sejak hari itu, Rudi ngerasa tercerahkan. Dia belajar dari Leo bahwa pengangguran bukan berarti lo nggak berguna. Leo, dengan segala kelucuannya, adalah bukti nyata bahwa kadang, tujuan hidup kita adalah buat menikmati momen-momen kecil tanpa rasa khawatir. “Hidup gue ternyata nggak jauh beda sama kucing, tinggal gimana cara nikmatin aja,” kata Rudi sambil ngelus Leo yang mulai mendengkur.

Di akhir cerita, Rudi nggak lagi ngerasa rendah diri sebagai pengangguran. Dia malah ngerasa terinspirasi dari Leo si kucing. Toh, kalau kucing aja bisa hidup damai tanpa beban, kenapa pengangguran nggak? Dari penemuan hebat ini, Rudi ngerasa, dia dan Leo adalah partner sejati dalam menjalani hidup—pengangguran dengan gaya dan level yang berbeda, tapi sama-sama menikmati setiap detik yang ada.