Pengangguran Berbakat Juarai Memanah Tingkat Kecamatan
Di suatu sore yang cerah, Ramli, pengangguran muda penuh cita-cita, sedang bersantai di teras rumah sambil ngelamun. Siapa sangka, hari itu menjadi titik balik hidupnya yang tadinya cuma berputar-putar di seputaran kasur, warung kopi, dan nonton YouTube. Gak nyangka juga, Ramli akhirnya jadi juara lomba memanah tingkat kecamatan, meskipun dia cuma latihan ala kadarnya, asal-asalan, dan nggak pernah nyentuh arena latihan yang sesungguhnya.
Modal YouTube, Tapi Hasilnya Emas
Ramli ini sebenarnya nggak ada niatan buat jadi pemanah profesional, apalagi juara lomba memanah. Semua bermula saat dia lagi gabut total di rumah dan tanpa sengaja nonton tutorial memanah di YouTube. “Wah, gampang nih!” pikirnya sambil cuek-cuek bae. Dengan perasaan optimis yang berlebihan, Ramli mulai ngumpulin peralatan seadanya, panah bikinan sendiri dari sapu bekas, tali jemuran, dan kardus jadi targetnya. Latihan? Cuma seminggu! Tapi siapa sangka, dari latihan asal-asalan itu, Ramli malah pede ikut lomba memanah di tingkat kecamatan.
Lomba Memanah: Si Ramli vs Para Atlet Beneran
Hari lomba tiba. Ramli muncul di lapangan dengan gaya casual banget, kayak mau main gaple di pos ronda. Para peserta lain? Wah, gaya mereka keren abis, lengkap dengan busur panah canggih dan outfit kayak mau main film aksi. Sementara Ramli? Busurnya aja kayu bikinan sendiri, anak panahnya entah dapet dari mana. Tapi Ramli tetep maju dengan santai, malah sempet-sempetnya nyengir lebar ke para juri, kayak nggak ada beban sama sekali.
Momen Penentuan: Fokus ala Ramli
Pas gilirannya, Ramli bener-bener bikin suasana tegang berubah jadi geli. Bukannya pasang wajah serius kayak pemanah profesional, dia malah asik ngobrol sama penonton sebelum mulai nembak. Tapi begitu megang busur, mendadak dia serius. Mata sipitnya melotot fokus kayak sniper, tapi panahnya justru melenceng di tembakan pertama. Penonton ketawa ngakak, tapi Ramli cuek aja. “Santai, baru pemanasan!” katanya.
Lawan Takluk, Ramli Menang dengan Gaya
Nah, di tembakan kedua, tiba-tiba aja Ramli kena sasaran tepat di tengah. Semua orang pada bengong. Di tembakan berikutnya, dia ngeluarin jurus maut—panah kena sasaran beruntun. Seketika, suasana jadi heboh. Ramli, si pengangguran yang cuma latihan dari YouTube dan busur kayu, sukses menumbangkan para atlet beneran. Bahkan wasitnya sampai bingung, ini beneran bakat atau cuma hoki gede?
Reaksi Warga: Bangga Campur Bingung
Begitu diumumkan sebagai juara, Ramli dipanggil naik ke podium. Warga satu kecamatan geger! Yang tadinya cuma nganggap Ramli sebagai pengangguran yang sering nongkrong di warung, sekarang malah dipuja-puji jadi pahlawan lokal. Semua orang berebut foto bareng Ramli, dan bahkan Pak Lurah sempat ngomong, “Ramli ini contoh anak muda kreatif dan pantang menyerah.” Padahal, yang tau cerita aslinya pasti ketawa ngakak.
Pengangguran, Tapi Juara
Banyak orang yang nggak nyangka, termasuk Ramli sendiri. “Gue juara? Seriusan?” katanya sambil garuk-garuk kepala di podium. Teman-temannya pada nyengir, nggak percaya kalau si Ramli yang modal nekat dan tutorial YouTube bisa jadi juara. Tapi ya begitulah hidup, kadang hal yang nggak disangka-sangka malah beneran kejadian. Ramli yang dulunya cuma dikenal sebagai pengangguran kreatif, sekarang punya titel baru: Sang Juara Memanah Kecamatan.
Di akhir hari, Ramli duduk di teras rumah, kembali ke rutinitas biasanya. Tapi kali ini, ada sesuatu yang beda—sebuah piala kejuaraan berdiri gagah di sampingnya. Siapa sangka, dengan latihan asal-asalan dan gaya pengangguran sejati, Ramli bisa jadi juara. Ah, hidup memang penuh kejutan!
Bagikan berita ini: