Pengangguran Berjuang dari Kostum Murahan Hingga Jadi Bintang
Di sudut kampung yang jauh dari hingar-bingar kota, ada seorang pengangguran bernama Agus yang memiliki mimpi besar: menjadi Ultraman. Bukan karena ingin menyelamatkan dunia dari monster, tapi karena dia berpikir, “Kalau Ultraman aja bisa terkenal, kenapa saya enggak?” Dengan ide brilian itu, Agus memutuskan untuk menjadi Ultraman versi KW, yang bukan bertarung melawan alien, tapi berjuang melawan kerasnya hidup dengan cara baru — bikin konten YouTube!
Setelah berpikir panjang, Agus akhirnya memutuskan untuk membuat kostum Ultraman sendiri. Sayangnya, dengan modal pas-pasan, hasilnya jauh dari harapan. Kostumnya lebih mirip baju renang yang terlalu ketat dipadu dengan helm sepeda yang dicat perak. “Lumayan lah, yang penting ada lampu di dada,” kata Agus sambil menempelkan senter di bajunya dengan selotip. Meski hasilnya terlihat aneh, Agus tetap yakin ini adalah tiket suksesnya. “Yang penting pede, sisanya biar viewers yang menilai,” ujarnya dengan senyum optimis.
Dengan kostum ala kadarnya, Agus pun mulai syuting. Episode pertamanya berjudul “Ultraman Melawan Kebosanan,” di mana Agus yang berkostum Ultraman hanya berjalan-jalan di sekitar kampung, menegur anak-anak, dan sesekali berpose heroik di depan kamera ponsel yang disandarkan di pot bunga. Sayangnya, aksi Agus lebih sering membuat orang tertawa daripada kagum. “Ini Ultraman kok malah ngamen?” komentar salah satu anak kecil yang melihat Agus beraksi. Tapi Agus tidak menyerah, malah makin semangat. “Komentar berarti ada yang nonton, sukses nih!” pikirnya.
Tak lama setelah video pertamanya tayang, Agus mendapati bahwa penontonnya mulai meningkat. Tapi bukan karena aksi heroiknya, melainkan karena orang-orang tertarik melihat betapa absurdnya seorang Ultraman KW beraksi di kampung kecil. Setiap video baru yang diunggahnya menampilkan aksi-aksi Ultraman KW yang makin nyeleneh, seperti “Ultraman Naik Ojek” atau “Ultraman Ikut Arisan Ibu-ibu.” Penonton pun makin ramai, dan komentar-komentar lucu mulai membanjiri channel YouTube-nya. Agus mulai merasa seperti selebriti dadakan.
Akhirnya, setelah beberapa bulan konsisten membuat konten, Agus berhasil monetisasi channel YouTube-nya. Meskipun belum jadi kaya raya, Agus kini punya penghasilan tetap dari iklan. “Ternyata, jadi Ultraman KW nggak seburuk yang saya kira,” kata Agus sambil tertawa. Warga kampung yang dulu mengira Agus sudah gila, kini malah ikut bangga. “Siapa sangka, Ultraman kampung kita bisa sukses di YouTube,” ujar salah satu tetangga. Dan sejak saat itu, Agus dikenal bukan lagi sebagai pengangguran, tapi sebagai “Ultraman Kampung” yang berhasil mengubah mimpi anehnya menjadi kenyataan — dan tentunya, rezeki!
Bagikan berita ini: