Ramli, Pengangguran Bejo yang Nggak Sengaja Jadi PNS
Di sudut kampung yang terkenal dengan warung kopinya yang selalu rame, ada sosok Ramli, pengangguran pro yang selalu optimis. Dia tuh pengangguran langganan yang kalau nongkrong di warung kopi bisa dari pagi sampe malam, ngulik segala topik dari politik sampai harga cabe. Tapi, nasib bejo Ramli ini ternyata bisa berubah dalam sekejap, kayak sinetron kejar tayang.
Suatu hari, si Ramli ini lagi asik main gaple sama Tikno, temen akrab yang rajin banget belajar buat tes CPNS 2024. Tikno, yang udah kayak profesor kampung, ngajak Ramli buat nemenin dia ikut tes CPNS di kota. “Li, temenin gue yuk. Gue kan nggak bisa bawa motor sendiri, kalau lu ikut kan asik, ada temen ngobrol,” kata Tikno sambil narik tangan Ramli.
Ramli yang emang nggak ada kerjaan, langsung aja setuju. “Yaudah, ayo, siapa tau ada rejeki buat kita di kota,” jawab Ramli dengan gaya ala-ala petualang. Mereka pun berangkat dengan motor butut si Ramli, dan perjalanan mereka penuh dengan canda tawa, padahal Ramli nggak ada niatan sedikit pun buat ikutan tes.
Sampai di tempat tes, Tikno langsung sibuk nyiapin diri, sementara Ramli cuma ngeliatin sambil main HP. Tiba-tiba, panitia tes datang sambil bagi-bagi formulir tambahan. “Mas, kalau ada yang mau ikut tes dadakan, bisa langsung daftar di sini,” kata si panitia. Ramli, yang biasanya males ngurus beginian, kali ini malah kepikiran, “Ah, iseng ah, siapa tau hoki.”
Dengan asal-asalan, Ramli ngisi formulir dan masuk ke ruang ujian. Dia sama sekali nggak bawa apa-apa, bahkan pulpennya pinjem sama Tikno. Tapi ya namanya Ramli, walaupun asal-asalan, ternyata soal-soal CPNS itu malah mirip sama soal ujian waktu dia masih sekolah. Dengan santai dan gaya cuek, Ramli ngisi jawaban, sambil sesekali ngintip Tikno yang sibuk ngerjain soal dengan serius.
Minggu demi minggu berlalu, dan Ramli udah lupa sama tes CPNS yang dia ikutin. Suatu hari, Tikno tiba-tiba datang dengan wajah pucat ke warung kopi. “Li, lu nggak bakal percaya! Hasil tes CPNS udah keluar, dan… dan lu lolos! Gue nggak!” kata Tikno dengan nada nggak percaya.
Ramli bengong. “Apaan? Gue lolos? Yang bener aja lu, Tik! Gue kan cuma iseng doang!” Tikno langsung nunjukin hasil pengumuman yang ada di HP-nya. “Tuh, liat sendiri! Nama lu ada di situ, Ramli bin Slamet, keterima di kementerian!”
Seketika warung kopi jadi riuh rendah. Semua orang yang biasa ngeliat Ramli nongkrong dan ngeluh soal susahnya nyari kerjaan, sekarang malah heboh ngerayain keterima PNS-nya si Ramli yang sebenernya nggak niat sama sekali. Ramli sendiri masih kaget campur bingung, gimana bisa nasibnya berubah secepat ini.
Dalam waktu singkat, Ramli yang dulu dikenal sebagai pengangguran sejati, sekarang jadi topik pembicaraan seluruh kampung. “Li, lu bener-bener bejo! Ikut tes iseng doang, eh malah keterima. Kayak dapet durian runtuh!” kata salah satu temennya sambil ketawa ngakak. Ramli cuma nyengir, “Ya mau gimana lagi, ini sih namanya hoki pengangguran, bro!”
Akhirnya, Ramli dengan setengah hati (dan setengah penasaran) berangkat untuk ngurus segala administrasi jadi PNS. Dan di sinilah Ramli sadar, kadang hidup itu nggak bisa diprediksi. Mungkin dia bakal jadi PNS yang paling santai di kantor, tapi satu hal yang pasti: Ramli udah siap buat petualangan baru yang nggak pernah dia bayangin sebelumnya.
Dan begitulah, si Ramli, pengangguran bejo yang awalnya cuma mau nemenin temen, sekarang udah jadi PNS. Kadang, hidup memang penuh dengan kejutan yang nggak terduga. Buat Ramli, kejadian ini kayak cerita dongeng yang nggak masuk akal tapi nyata. Dan satu hal yang dia pelajari, kadang-kadang, nasib itu bisa berubah dalam sekejap, asal kita berani ngambil langkah, meskipun cuma iseng.
Bagikan berita ini: