Mohon bersabar...
Reaksi Kocak Pengangguran Saat Lihat Iklan Lowongan Kerja

Reaksi Kocak Pengangguran Saat Lihat Iklan Lowongan Kerja

Setiap pengangguran pasti pernah ngalamin momen yang bikin hati berdebar-debar, yaitu saat tiba-tiba muncul iklan lowongan kerja yang sesuai banget sama kualifikasi mereka. Nah, buat Ramli dan teman-temannya, momen ini nggak cuma mendebarkan, tapi juga penuh dengan reaksi kocak yang bisa bikin ngakak. Yuk, kita lihat 7 reaksi kocak mereka saat lihat ada iklan lowongan kerja yang sesuai.

1. “Ini dia jodohku!”
Reaksi pertama dan paling klasik, Ramli langsung loncat dari kursi sambil teriak, “Ini dia jodohku!” Saking semangatnya, Ramli bahkan sempet keliling rumah buat nyari dokumen penting kayak KTP, ijazah, dan surat rekomendasi dari mantan bos (yang udah lama nggak dia liat). Tapi, pas baru setengah jalan, Ramli udah ngos-ngosan, akhirnya malah kembali duduk dan terdiam, merenung, “Tapi, apa gue beneran cocok?”

2. “Ini hoax apa bukan?”
Di zaman yang serba nggak pasti ini, Ramli nggak mau gampang percaya. Dia mulai mikir, “Jangan-jangan ini hoax atau penipuan. Masak iya kerjaan sekeren ini nyari orang kayak gue?” Akhirnya, dia jadi Sherlock Holmes dadakan, nyari informasi soal perusahaan itu di internet, tanya-tanya di grup WA alumni, sampai ngecek review di situs lowongan kerja. Hasilnya? Ramli tetap ragu, tapi akhirnya dia kirim lamaran juga, dengan setengah hati.

3. “Wah, ini pasti kompetisinya ketat banget!”
Pas ngeliat posisi yang sesuai banget sama impian dan pengalaman, Ramli langsung down. “Pasti yang daftar banyak nih, dari yang lulusan luar negeri sampe yang punya pengalaman segudang.” Dia jadi overthinking dan mikir, “Kayaknya sih gue nggak bakal lolos. Tapi masa iya gue nyerah?” Di tengah-tengah rasa galau itu, Ramli memutuskan buat daftar sambil berharap keberuntungan ada di pihaknya.

4. “Nggak ada foto? Aman nih!”
Ramli tipe orang yang percaya diri soal kemampuan, tapi soal penampilan, dia rada minder. Pas ngeliat iklan lowongan yang nggak minta foto, Ramli langsung lega, “Yes, nggak perlu ngirim foto! Aman nih buat muka gue yang biasa-biasa aja.” Tanpa pikir panjang, Ramli langsung kirim lamaran dengan penuh semangat, sambil berharap HRD lebih fokus sama isi CV daripada wajah di baliknya.

5. “Tunggu, ini lokasinya di mana ya?”
Setelah terpesona sama deskripsi kerja yang pas banget, Ramli baru sadar kalau belum ngecek lokasinya. Pas dicek, ternyata kantornya di ujung kota yang jaraknya bisa bikin motor bututnya ngambek. “Aduh, kalau jauh begini, ongkos bisa habis di jalan!” Tapi karena terlalu excited, Ramli tetap maju terus, mikir positif aja, “Ah, rezeki nggak ke mana, mungkin bisa dapet subsidi transport dari kantor.”

6. “Harus kirim besok? Wah, ngebut nih!”
Ini reaksi Ramli yang paling panik. Pas lihat deadline lamarannya besok, Ramli langsung ngebut nyiapin semua dokumen. Dari mulai ngedit CV, bikin surat lamaran yang bagus, sampai nyari printer yang tintanya udah lama nggak diganti. Dalam hitungan jam, Ramli udah siap ngirim lamaran, dengan adrenalin yang hampir sama kayak lagi ngerjain soal ujian nasional.

7. “Kalau diterima, traktiran nih!”
Setelah semua kepanikan itu, Ramli mulai berangan-angan. “Kalau gue beneran keterima, harus traktir nih temen-temen!” Dia udah mikir mau ajak nongkrong di tempat makan favorit, bahkan ngebayangin gaji pertama yang bakal dia beliin barang-barang impian. Rasa optimis ini bikin Ramli senyum-senyum sendiri, padahal hasilnya belum tentu.

Di balik segala reaksi kocak Ramli dan teman-temannya saat lihat lowongan kerja yang sesuai, ada satu hal yang jelas: semangat dan harapan itu penting banget buat mereka yang lagi berjuang di tengah dunia pengangguran. Walaupun sering kali harus menghadapi kenyataan yang nggak sesuai harapan, setidaknya mereka bisa ketawa bareng dan terus berusaha. Karena siapa tahu, di tengah semua reaksi kocak itu, ada satu yang akhirnya berhasil mengubah nasib.

Bagikan berita ini:

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments