Mohon bersabar...
Uang Bagi Pengangguran Bisa Dicari Tapi Sulit Didapatkan

Uang di Mata Pengangguran: Bisa Dicari Tapi Sulit Didapatkan

Bagi seorang pengangguran seperti Candra, filosofi hidupnya sederhana: uang itu mudah dicari, tapi nyarinya yang susah. Setiap hari Candra bangun pagi dengan semangat yang sama seperti orang yang yakin akan menemukan harta karun di halaman rumah. “Hari ini pasti ketemu uang di jalanan!” pikirnya sambil menyambar topi dan keluar rumah. Namun, seperti biasa, semangat itu perlahan terkikis setelah berjam-jam mondar-mandir di jalanan tanpa hasil, kecuali mungkin beberapa tatapan aneh dari tetangga yang bingung melihat Candra terus memandangi tanah.

Meskipun sering gagal menemukan uang, Candra tetap tak patah semangat. “Mungkin hari ini nasib baik berpihak padaku,” ucapnya dengan penuh harap sambil menendang-nendang kerikil di jalan. Dan benar saja, suatu hari yang cerah, mata Candra tiba-tiba menangkap kilauan sesuatu di pinggir trotoar. “Wah, rezeki nomplok!” teriaknya dalam hati sambil berlari menghampiri benda tersebut. Dengan penuh antusias, Candra membungkuk dan memungutnya. Ternyata, itu hanya uang mainan! Wajah Candra langsung berubah datar, seperti balon yang tiba-tiba kempes.

Tapi, alih-alih kecewa, Candra malah tertawa sendiri. “Hahaha, ya ampun, duit palsu aja bisa bikin deg-degan,” ujarnya sambil mengamati uang mainan itu dari dekat. Sambil memasukkan ‘uang’ itu ke kantongnya, Candra berpikir, “Lumayan buat latihan kalau nanti nemu yang asli.” Teman-temannya di pos ronda pun tertawa terbahak-bahak ketika Candra menceritakan kejadian itu. “Dasar Candra, yang penting semangat nyarinya, nggak penting hasilnya!” kata salah satu temannya sambil menepuk punggung Candra.

Namun, anehnya, setelah kejadian itu, Candra malah sering banget menemukan uang mainan di berbagai tempat. Di trotoar, di dekat pohon, bahkan di depan warung Bu Siti. “Wah, kayaknya ini ujian kesabaran,” gumamnya sambil tersenyum kecut setiap kali menemukan uang mainan. Tapi setiap menemukan, Candra tetap memungutnya dan menyimpannya, seolah-olah itu adalah sebuah pengingat agar tidak mudah putus asa. “Mungkin ini tanda dari alam semesta bahwa rezeki saya masih tertahan di jalan,” ujarnya setengah bercanda.

Akhirnya, setelah seminggu penuh dihujani dengan uang mainan, Candra memutuskan untuk berhenti mencari uang di jalanan. “Mungkin sudah saatnya mencari rezeki yang lain, mungkin lewat kerjaan atau jualan online,” katanya sambil menyeruput kopi di pos ronda. Tapi di hatinya, Candra tetap menyimpan rasa optimis, “Siapa tahu besok nemu yang asli.” Dan hingga kini, setiap kali lewat trotoar, Candra masih melirik ke bawah, berjaga-jaga kalau-kalau ada kilauan uang di sana, meskipun di balik kepalanya sudah siap jika yang ditemukan hanyalah uang mainan lagi.

Bagikan berita ini:

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments